Kamis, 05 Februari 2015

Kitab-Kitab Suci Allah

Kitab-Kitab Suci Allah

Kitab Taurat

Kitab Taurat adalah kumpulan firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Musa as. Kitab ini berlaku hanya bagi Nabi Musa as. dan Bani Israil. Firman Allah SWT. “Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa. ” (QS. Al Baqarah: 87). “Dan Kami berikan kepada Musa kitab Taurat dan Kami jadikan kitab Taurat petunjuk bagi Bani Israil.” (QS. Al Isra’: 2).
Kitab Taurat ini hanyalah salah satu bagian dari Kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia/Al Kitab (terdiri dari Thora, Nabiin, dan Khetubiin). Di kemudian hari orang Kristen menamainya Perjanjian Lama (Old Testament).
Konon Taurat yang tertuang dalam Perjanjian Lama tersebut berasal dari Nabi Musa as. dan dibagi menjadi lima kitab:

1. Kitab Kejadian (Genesis) yang mengisahkan kejadian alam semesta, kejadian Adam dan Hawa serta dikeluarkannya mereka dari surga, dan turunnya Adam , dan sejumlah Nabi sampai Yusuf as.
2. Kitab Keluaran (Exodus) yang mengisahkan tentang keluarnya Bani Israil dari Mesir yang dipimpin Nabi Musa as. akibat penindasan Fir’aun, keberadaan Musa di Padang Tih, Semenanjung Sinai selama 40 tahun, munajat Musa as. terhadap Yahwe (Allah SWT), sampai turunnya Sepuluh Perintah.
3. Kitab Imamat (Leviticus) yang berisi kumpulan hukum/syariat dalam agama Yahudi.
4. Kitab Bilangan (numbers) yang menerangkan jumlah keturunan dua belas Bani Israil pada zaman Nabi Musa as.
5. Kitab Ulangan (Deuteronomy) yang berisi pengulangan kisah kepergian Bani Israil dari Mesir dan pengulangan kumpulan peraturan.
Kata Taurat berasal dari bahasa Ibrani: “Thora” yang berarti syariat atau hukum. Kitab Taurat itu sendiri memang diturunkan dalam bahasa Ibrani. Nama Taurat disebut dalam Al Qur’an sebanyak delapan belas kali. Isi pokok kitab ini adalah Sepuluh firman atau Perintah (Ten Commandements) Allah SWT yang diterima oleh Nabi Musa as. ketika berada di puncak gunung Thursina.
Sepuluh Firman atau Perintah yang mencakup asas-asas akidah (keyakinan) dan asas-asas syariat (kebaktian) itu termuat dalam kitab Keluaran pasal 20: 1-17 dan Kitab Ulangan pasal 5: 1-21. Sepuluh Perintah Allah SWT tersebut sebagai berikut:
1. keharusan mengakui ke-Esa-an Allah dan mencintai-Nya.
2. larangan menyembah patung atau berhala, sebab Alllah SWT tidak dapat diserupakan dengan makhluk-makhluk-Nya baik yang ada di langit, di darat, maupun di air.
3. perintah menyebut nama Allah SWT dengan hormat
4. perintah memuliakan hari Sabat (sabtu)
5. perintah menghormati ayah-ibu
6. larangan membunuh sesama manusia
7. larangan berbuat cabul (mendekati zina)
8. larangan mencuri
9. larangan berdusta (menjadi saksi palsu)
10. larangan berkeinginan memiliki atau menguasai barang orang lain dengan cara yang tidak benar.
Selain Sepuluh Firman atau Perintah Allah SWT tersebut, Nabi Musa as. juga menerima wahyu lain tentang cara melaksanakan sholat, berqurban, upacara, dan lain sebagainya. Dalam menyiarkan ajaran tersebut, Nabi Musa as., dibantu oleh saudaranya, Nabi Harun as.
Hanya saja, yang patut disesalkan, beberapa waktu lamanya setelah Nabi Musa as. wafat, isi kitab Taurat telah diubah oleh pemuka Yahudi. Sebagian firman Allah SWT dalam kitab tersebut mereka gelapkan, sebagaimana telah diberitakan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an. “Dan mereka tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya saat mereka berkata: “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Jawablah (ya Muhammad): “Siapakah yang menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu jadikan kitab itu lembarann-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan (sebagiannya) dan kamu sembunyikan sebagian besarnya, padahal telah diajarkan apa yang kamu dan bapak-bapak kamu belum ketahui.” Katakanlah: “Allah (telah menurunkannya)”. Kemudian biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.” (QS. Al An’am: 91) Maksudnya Nabi Muhammad saw disuruh meninggalkan orang-orang yang mempermainkan agama setelah menyampaikan petunjuk yang benar.
Di antara isi Kitab Taurat yang diubah adalah tentang kerasulan Muhammad dan sifat-sifatnya. Firman Allah SWT. “Apakah kamu (umat Muhammad) masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal sebagian mereka telah mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 75) Ayat ini menegaskah bahwa di antara orang Yahudi ada yang mengubah isi Taurat, antara lain yang berhubungan dengan kerasulan Muhammad saw.

Kitab Zabur

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS yang berbahasa Qibti.
Zabur (bahasa Arab: زبور) disamakan oleh sebagian ulama dengan Mazmur, yang menurut Islam, adalah salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur'an (selain Taurat dan Injil).
Istilah zabur adalah persamaan dengan istilah Ibrani zimra, bermaksud "lagu, musik." Ia, bersama dengan zamir ("lagu") dan mizmor ("mazmur" atau psalm), merupakan derivasi zamar, artinya "nyanyi, nyannyikan pujian, buatkan musik."
Umat Muslim percaya bahwa zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud
Zabur menurut hadits :
Satu hadits dari sahih Bukhari, mengatakan: Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah bersabda,
"Pembacaan Zabur dimudahkan bagi Daud. Dia sering mengarahkan agar binatang tunggangannya diletakkan pelana, dan mampu menghabiskan bacaan Zabur sebelum pelana siap diletakkan. Dan dia tidak akan makan tetapi hasil dari kerjanya sendiri."

Kitab Injil

injil adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s disampaikan kepada umatnya. Kitab Injil berisi tentang ajaram menbersihkan jiwa raga dari kebekuan dan kotoran. Kitab Injil juga berisi ajaran-ajaran yang memberikan atau memperkuat ajaran yang terdapat pada kitab sebelumnya.Isi kandungan dari kitab injil adalah tentang ketauhidan.Dijelaskan bahwa Allah itu satu,tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.Dan dijelaskan pula bahwa Nabi Iisa bukanlah anak Allah bersama Maryam (ibu Nabi Isa),melainkan hamba Allah swt.

Kitab Al-Qur’an

Kitab Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allas SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia ditulis dengan bahasa arab sebagai pedoman hidup agar manusia selamat di dunia dan akherat. Al-Qur’an telah menyempurnakan kitb-kitab terdahulu (Taurot, Zabur, dan Injil). Dengan diturunkannya Al-Qur’an, maka kitab-kitab terdahulu itu tidak berlaku lagi.
Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw. Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437 kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 m. Di Gua Hira ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 hijriyah di padang ‘Arafah ketika beliau sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan), karena beberapa hari sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat. Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
Pokok-pokok kandungan Alquran
a)     Ajaran yang berkenaan dengan tauhid (keimanan) kepada Tuhan yang maha Esa.
b)     Ajaran yang berkenaan dengan ibadah yang mengatur pengabdian manusia kepada Allah SWT.
c)     Ajaran yang berkenaan dengan akhlak manusia dengan Allah SWT.
d)     Ajaran yang berkenaan dengan hukum yang mengatur kepentingan umat.
e)     Ajaran yang berkenaan dengan masyarakat (muamalah dan mukahat).
f)      Ajaran yang berkenaan dengan janji dan ancaman.
g)     Hal-hal yang berhubungan dengan sejarah umat masa lampau sebagai teladan.
h)     Hal-hal yang berhubungan dengan IPTEK.
Keutamaan Al quran
Alqur’an mempunyai beberapa keutamaan antara lain:
a)     Alquran memiliki susunan (uslub) dan ketinggian gaya bahasa yang mengagumkan.
b)     Isi alquran ditujukan kepada seluruh umat.
c)     Alquran selalu memuliakan akal pikiran yang menjadikannya sebagian dasar untuk memahami alquran.
d)     Alquran memandang manusia sama dan meniadakan sistem kasta.
e)     Alquran memberi petunjuk yang lengkap untuk manusia.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar